Blue Black And White (MY HOUSE) #1

Title: Blue Black And White
Author: Diani Oktizen
Cast:

Taecyeon 2pm as Ok Taecyeon
Dinda Diani Oktizen as Hong Song Yi
Mia Rosiyah Horvejkull as Song Ha Neul
Nichkhun 2pm as Hong Nichkhun
Kang Ha Neul as Kang Seol Chan

Other Cast:

Song Jong Ki as Lee Young Jae
Firda Nur Shownu as Bae Hyorin
Kim Woo bin as Kim Woo Bin
Nur Safitri Chici WangOk as Jang Hara
Byun Baek Hyun as Jang Baek Hyun

....And Others..

***

Taecyeon menaruh balpennya diatas meja kerja, ini sudah pukul 9 malam tapi dia tidak bisa pulang karena harus lembur menyiapkan berkas laporan untuk rapat besok. Tapi saat ini dia benar-benar tidak bisa bekerja dengan tenang, entah kenapa pikiran tentang ibunya benar-benar mengganjal pikirannya.

Taecyeon agak sedikit mengendorkan dasinya, saat ini dia benar benar sangat bimbang. Haruskah dia tetap dikantor menyelesaikan pekerjaannya atau pergi kerumah sakit untuk menemui ibunya.

"Tidak ada perkembangan apapun dari ibumu. Ini sudah sebelas tahun, aku harap ada keajaiban yg terjadi pada ibumu"

perkataan dokter masih terngiang di telinga taecyeon membuatnya langsung meraih jasnya dan beranjak dari ruangannya. Dia sudah memutuskan untuk mempending pekerjaannya untuk menemui ibunya yang tengah koma dirumah sakit.

Hembusan angin malam terasa sangat menusuk pori-pori, trotoar sangat sepi. Ini sudah pukul 11 malam, taecyeon terlihat sedang berjalan disana sambil menenteng jasnya. Wajahnya terlihat sangat kelelahan.

Bagaimana tidak masalah kantor saja sudah membuatnya sulit, belum lagi dia harus mendengar kabar buruk dari ibunya. Dan saat ini pun dia belum bisa menemukan keberadaan adik tirinya yang sekarang entah berada dimana.

Ayah taecyeon meninggal pada saat ia berusia 2 tahun dalam kebakaran di sebuah gudang penyimpanan dan ibunya menikah lagi disaat taecyeon berusia 12 tahun. Ibunya sangat menyayangi adik tiri taecyeon, maka dari itu taecyeon mencoba mencarinya dengan harapan ibunya akan kembali siuman saat bertemu dengan adik taecyeon nanti.

Taecyeon berniat menghentikan sebuah taksi, tapi tidak ada satupun taksi yang lewat. Dia bermaksud untuk menghubungi online namum ponselnya lowbet.

Taecyeon mendesah pelan.
Dari jauh dia melihat sebuah mobil yang sangat tidak asing baginya mengarah padanya dan berhenti tepat di hadapan taecyeon. Sesaat taecyeon sempat mengernyitkan dahinya sampai akhirnya dia melihat woobin menurunkan kaca mobilnya.

"Ayo masuk..." ajaknya. Taecyeon sangat mengenal woobin, dia sempat terdiam sejenak dan akhirnya masuk kedalam mobil.

"Malam-malam begini kau dari mana?"

"Aku baru saja menengok ibuku" sahut taecyeon. "Maaf, direktur aku terlalu merepotkanmu" sungkan taecyeon.

"Hey.. kau seperti dengan siapa saja. Tak usah khawatir aku akan mengantarmu sampai apartemen" woobin mencoba mencairkan kecanggungan di antara keduanya dengan bicara nonformal pada taecyeon.

"Gumawo..." taecyeon tersenyum tipis, dia masih belum bisa membuang status bawahan dan bosnya dengan woobin padahal sudah beberapa kali woobin memintanya untuk bicara santai.

"Bukan masalah dan ini bukan kantor kau tak usah bicara formal. Lagi pula, kau dan aku memiliki arah yang sama" di akhir kalimatnya woobin agak sedikit berbisik.

Dahi taecyeon berkerut tapi woobin malah tersenyum simpul.

Awalnya woobin berniat mengantar taecyeon ke apartemennya tapi taecyeon meminta woobin untuk memutar arah dan mengantarnya kembali ke kantor.
Woobin memarkirkan mobilnya di depan pintu masuk MY HOUSE.

"Ahh... jangan mengatakan terima kasih, aku bosan mendengarnya" kata woobin mendahului taecyeon yang hendak akan mengatakan kalimat itu. Woobin tau pemuda yang 1 tahun diatasnya itu akan kembali mengucapkan kalimat "kamsamnida.." padanya.

"Ohh ini, undangan untukmu" woobin memberikan sebuah undangan untuk taecyeon.

"Ini undangan apa?" Tanya taecyeon saat mengambil undangan itu.

"Acara pertunanganku dengan putri presdir jang, Jang Hara" sahut woobin tersenyum bangga.

Taecyeon langsung membelalakan matanya seakan meminta penegasan dari woobin dan woobin mengangguk membenarkan.

"Geuromyeon.. dia gadis yang disukai oleh si koala. Aku sudah bilang akan bergerak lebih cepat untuk membantumu" woobin tersenyum evil, taecyeon yang awalnya kaget langsung ikut menyunggingkan senyum.

"Aku tidak tau apa motif rencanamu direktur. Tapi anda bergerak lebih cepat dari dugaanku" puji taecyeon.

Woobin melihat pelayan hotel yg bertugas di bagian pintu masuk saling bisik-bisik mungkin mereka curiga karena taecyeon terlalu lama di dalam mobil.

"Acaranya minggu depan, kau orang pertama yg tahu tentang hal ini. Aku sedang membuat kejutan untuk si koala"

"Aku tidak berniat untuk ikut campur sekarang. jadi, aku serahkan semuanya padamu"

Woobin kembali menoleh kedua pelayan itu yang saat ini sedang memperhatikan mereka.

"Aku sangat mengharapkan kau hadir, hyung" kata woobin sengaja menaikan volume suaranya untuk menghilangkan kecurigaan pelayan itu

"Agak aneh saat kau memanggilku Hyung" ucap taecyeon, woobin malah menunjukan deretan giginya.

Taecyeon turun dari mobil woobin dan menunduk sopan seperti biasa. "Aku sangat berterima kasih direktur" kata taecyeon.

"Nanti kita minum bersama lagi, hyung" kata woobin sebelum akhirnya dia menancap gas mobilnya menghilang dari pandangan taecyeon.

Jam 11.30 catat pelayan hotel dalam hati saat melihat taecyeon masuk kedalam hotel.

****

Lee Yong Jae sedang asik bermain game lewat ponselnya, dia terlalu asik sampai-sampai tidak menyadari kalau sekarang sudah pukul 7 pagi. Itu artinya sudah 3 jam dia memantengi layar ponselnya.

"Aku sudah bilang untuk berhenti bermain-main Lee Yong Jae" bentak nyonya hong merebut ponsel young jae entah kapan dia memasuki kamar yong jae

"Eomma.. mau kau apakan ponselku?" Khawatir yong jae bercampur kesal karena nyonya hong telah mengganggunya. Padahal sebentar lagi dia hampir saja mendapatkan medali emas.

Medali emas dalam permainan itu benar benar sangat berharga bagi gamers seperti yong jae ini. Tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena takut nyonya hong malah akan membanting ponselnya.

"Bagaimana aku bisa membuatmu berada di posisi Hong Nichkhun kalau yang aku perjuangkan malah berleha-leha seperti dirimu. Apa kau ingin Nichkhun menguasai MY HOUSE, yong jae-ya!" Ceramah nyonya Hong malah membuat yong jae mengorek-ngorek kupingnya karena menurutnya suara nyonya hong sangatlah cempreng.

"Aku kan sudah berkali-kali bilang padamu, aku tidak mau berada di posisi Nichkhun. Eomma.. posisiku saat ini sudah cukup buatku" keluhnya.

"Tapi buatku itu belum cukup!!! Aku ingin kau menjadi direktur utama bukannya malah wakil direktur".

Yong jae hampir saja lompat dari tempat tidur karena Nyonya Hong berteriak padanya.

"Ahh.. kenapa kau selalu senang membuat putramu jantungan Nyonya" keluh yong jae sambil memegangi dadanya yang masih berdegup kencang sisa dari keterkejutannya barusan.

"Hari ini ada rapat dikantor. Aku tidak ingin kau membuat masalah, hadiri rapatnya kalau masih menginginkan pasilitasmu"

"Tapi bu, aku...."

Nyonya Hong tidak perduli dengan ocehan putranya dia hanya menginginkan keinginannya itu terwujud.

"Hukuman lagi... hukuman lagi.. aku sudah bosan dengan hukumanmu Nyonya Hong" dumel yong jae

Tiba-tiba PLAAKK.. Yong jae kali ini benar-benar lompat dari tempat tidur saking kagetnya saat nyonya hong melempar ponsel kehadapannya sebelum akhirnya Nyonya Hong menghilang dibalik pintu.

Yong jae hampir saja meneriakinya tapi ia sadar kalau itu adalah ibunya.

"Hukuman.. kerja.. hukuman dan bekerja. Nasibmu sangat menyedihkan Lee Yong Jae Hiks.."

Yong jae memungut ponselnya miris sambil berlalu keruang ganti. Dia merasa dirinya sangat menyedihkan karena sudah terlahir dari keluarga MY HOUSE GROUP.

@TAMAN BERMAIN, GANGNAM

Disebuah taman di kota gangnam, Seol chan yang baru saja berlari kecil terlihat menghentikan langkahnya dan mencari-cari sesuatu. Matanya menangkap bayangan seorang gadis yang sedang bermain ayunan beberapa langkah dari tempatnya berdiri saat ini. Dia menghela nafas lega karena akhirnya dapat menemukan haneul setelah sebelumnya dia khawatir karena mendapat pesan tidak jelas dari kontak gadis itu.

Tapi kenapa gadis itu tersenyum dan tertawa sendiri? Seol chan mengerutkan dahinya.

"Tadi aku ke pub, aku pikir kau disana" seol chan duduk disalah satu ayunan sebelah haneul.

Haneul menoleh dan tersenyum seperti orang yang sedang mabuk ringan. "Kang seol chan.. kau kah itu? Kenapa kau lama sekali. Aku sangat merindukanmu, hihihi" Haneul meracau tak jelas.

"Kau mabuk.." ponis seol chan membuat haneul menggeleng cepat.

"Anio.. aku tidak mabuk, aku hanya sedikit tertekan" sangkal haneul dengan cepat padahal sudah jelas-jelas seol chan melihatnya sedang teler.

"Berapa gelas yang kau habiskan?" Tanya seol chan. Haneul mengangkat jari telunjuknya.

"Tidak banyak, hanya satu botol. Anio... tiga yang aku minum, entah lima.. delapan atau sepuluh ya? Berapa banyak yang aku minum?"

Haneul malah balik bertanya pada seol chan, setelah itu dia menghentak-hentakan kakinya ke tanah untuk menggerakan ayunan itu, benar benar seperti anak kecil.

Seol chan yang awalnya khawatir tidak kuasa menahan tawanya "kau kan tidak bisa minum" seol chan merasa lucu melihat haneul.

Senyuman seol chan mendadak luntur, dia menatap prihatin haneul. Apa sebegitu tertekannya gadis ini sampai-sampai dia yang tidak biasa minum bisa menghabiskan satu botol soju. Seol chan menundukan pandangannya sesaat ke tanah sambil menghela nafas berat kemudian memandang haneul yang masih bertingkah dalam pengaruh alkohol.

"Aku sudah meminta bantuan bambam untuk menghubungi Bae Hyorin di seoul. Dan nanti aku akan kembali bernegosiasi dengan seungri untuk membelimu" ucap seol chan.

Haneul tidak merespon. Dia malah ketawa ketiwi memandang langit. Pengaruh alkohol itu benar-benar membuat haneul jadi tidak waras. Dia menunjuk langit.

"Seol chan-ssi.. kenapa banyak sekali bintang disana"

Seol chan celingukan menoleh langit seperti yang di tunjuk haneul. Mana bintangnya? Batin seol chan.

Seol chan menoleh haneul yang saat ini sudah sangat mabuk berat.
"Aku akan melakukan apapun untuk menolongmu, Song Haneul"

Seol chan memandang lirih haneul. Gadis ini, dia sangat ingin menjaganya. Tak perduli apapun yang terjadi dia akan selalu ada untuknya. Dia memiliki kehidupan yang sulit, seol chan berjanji akan selalu menjaganya.

Cahaya bulan membuat wajah gadis ini terlihat semakin cantik. Seol chan menundukan pandangannya. Dia tak kuasa memandangi wajah haneul terlalu lama. Jantungnya berdebar hebat. Seol chan mengatur nafasnya dan mencoba menjernihkan pikirannya agar tidak berbuat macam-macam pada haneul, apalagi gadis ini sedang dalam keadaan mabuk.

Seol Chan beranjak dari ayunan dan berjongkok di hadapan haneul. "Kkaja... aku akan menggendongmu".

Seol chan kembali tertawa saat melihat haneul malah linglung. Dia berjongkok dihadapan haneul tapi haneul malah pergi kearah lain sambil mencarinya.

" Kang Seol Chan kau dimana?"

Seol chan menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menghampiri haneul dan menggendongnya menuju rumah.

"Menyukai sebelah pihak itu tak menyenangkan. Aku memang menyukainya dan aku tidak akan memaksanya. Tapi aku akan menunggu sampai dia benar-benar menginginkanku. Begini saja, itu sudah cukup"

@KAMAR NICHKHUN

Nichkhun sedang memasang dasi di hadapan cermin. Beberapa kali dia mencobanya tapi nichkhun tidak kunjung mendapat lipatan sesuai dengan harapannya.

"Kenapa ini sangat sulit. Masa Yong jae saja bisa aku tidak" dumel nichkhun yang kembali optimis tapi gagal lagi.

"Ahh tau lah. Ini sangat mengesalkan"

Nichkhun membanting dasi itu kesal keatas tempat tidur. Saat ini Wajahnya benar-benar sangat mirip ikan kembung.

Chae ryeong yang baru saja masuk, tertawa kecil karena melihat nichkhun memasang dasinya urakan. Ternyata masih banyak kekurangan dari pemuda yang selalu merasa dirinya paling sempurna ini.

"Anda perlu bantuan ssajangnim?" Tanya chae ryeong.

"Nuna, untung kau datang" bersyukur nichkhun. "Aku tidak mengerti bagaimana cara memasang ini, tolong bantu aku" pintanya.

Chae ryeong mengambil alih posisi nichkhun pada dasinya sementara nichkhun menegapkan bahunya. Memberi leluasa pada chae ryeong diposisinya.

"Aku tidak akan selamanya menjadi sekertarismu. Seharusnya mulai sekarang kau harus belajar memasang dasi sendiri" komentar chae ryeong.

"Aku tau. Dan aku tidak ingin sampai yong jae tau hal ini". Pinta Nichkhun.

Tidak membutuhkan waktu lama chae ryeong selesai memasang dasi sesuai yang nichkhun harapkan. Chae ryeong kembali memasang senyum kecil saat mendengar perkataan nichkhun, gengsi anak ini benar benar sangat besar pikirnya.

"Sangat beruntung yong jae memiliki calon istri sepertimu. tapi sayangnya kau yang tidak beruntung karena akan memiliki mertua yang lebih galak dari macan" oceh nichkhun sambil kembali mengecek penampilannya di cermin.

"Bagaimana aku harus menganggapnya? Itu terdengar seperti pujian tapi apa itu sebuah simpati?"

Nichkhun menolehkan pandangannya pada chae ryeong dan terlihat berpikir mencari jawaban yang tepat. "Hmm.. Aku tidak niat mengatakan itu. Tapi anggap sajalah begitu". Kata Nichkhun asal.

"Aku juga berharap bisa segera meresmikan hubunganku dengan jang hara.." sambung nichkhun tersenyum kecil ketika teringat gadis bernama jang hara itu.

Chae ryeong terlalu murah senyum sedari tadi dia hanya senyum dan tersenyum menanggapi perkataan nichkhun. "Presdir hong sudah menunggumu di meja makan" kata chae ryeong.

@RUANGAN TAECYEON

Taecyeon merasakan ada seseorang yang menyentuh bahunya, membuat taecyeon yang sedang tertidur di meja kerjanya perlahan membuka matanya dan melihat sekertaris kwon berdiri di hadapannya.

"Ajussi..." taecyeon tersenyum pada pria paruh baya itu kemudian memijat pelipisnya sambil bersandar di kursinya.

"Kau bekerja terlalu keras, nak" puji sekertaris kwon membuat taecyeon tertawa kecil.

"Maaf aku tertidur di kantor" taecyeon merasa kepalanya masih berasa pening karena semalam tertidur terlalu pagi.

"Kau sudah menyelesaikan berkas laporannya?"

"Ne, saya sudah menyelesaikannya, pak" taecyeon menunjukan layar laptop yang sedari tadi terbuka di hadapannya.

Sekertaris kwon tersenyum bangga. Taecyeon benar-benar anak yang berbakat, pikirnya. "Jangan terlalu bekerja sampai larut. Kau harus memikirkan kesehatanmu"  sekertaris kwon menasehati.

Taecyeon tersenyum sambil mengusap tengkuknya. Dia tau pria yang ada di hadapannya ini memang selalu tidak bosan untuk menasehatinya dan karena itulah taecyeon selalu merasa sosok ayahnya telah kembali hidup di dalam diri pria paruh baya ini.

Taecyeon mengecek jam tangannya dan terkejut saat sudah menunjukan pukul 8. "Kenapa anda tidak membangunkanku dari tadi, pak?"

"Kau sudah bekerja terlalu giat, aku tidak tega membangunkanmu" .
Sekertaris kwon meronggoh sesuatu dari saku jasnya "ini aku sudah memesan kamar untukmu. Kau bisa bersih-bersih disana".

Taecyeon kembali terkekeh karena ajussi itu sangat perhatian. "Kau sangat perhatiaan ajussi. Geuraeso, kalau begitu aku mandi dulu" girang taecyeon mengambil kunci itu kemudian beranjak dari kursinya.

"Aku sangat senang melihat kau seceria ini"

Taecyeon menghentikan langkahnya di depan pintu, kemudian menoleh sekertaris kwon. "Ajussi... kamsamnida" kata taecyeon sambil tersenyum cerah.

Sekertaris kwon memandangi punggung taecyeon yang berlalu dari pandangannya. Ia merasa senang karena akhirnya bisa melihat senyuman menghiasi wajah anak itu. Meskipun sekertaris kwon selalu merasa ada sesuatu yang menjanggal di hatinya setiap kali ia berada di dekat pemuda itu. Ingin sekali rasanya ia memberitahu taecyeon tentang sesuatu tapi ia juga merasa tidak bisa mengatakan hal itu sekarang.

@PUB

"bos, anda kedatangan tamu.."

Salah satu anak buah seungri menghampiri seungri yang sedang di kerumuni beberapa gadis cantik sambil menikmati wine yang tersaji di hadapannya.
Suara musik terlalu kencang sehingga membuat anak buah seungri terpaksa berbisik padanya.

"Tamu....?"

Seungri menjatuhkan sisa puntung rokok yang dihisapnya ke lantai kemudian menginjaknya. Dia sangat penasaran siapa yang bertamu selarut ini.

Dia mengikuti anak buahnya yang membawa dia ke jalan layang di dekat pubnya. Dan tertawa tak percaya saat melihat siapa yang berdiri di hadapannya saat ini.

TO BE CONTINUED

(follow)
Instagram: diani_oktizen
Twitter: @Diani99_

(Add)
Facebook: Dinda Diani Oktizen

Kamsamnida :D 😂😂😂


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu 2pm-Uneasy with English liryc

Lirik lagu 2pm Hallucination

Lirik lagu Exo - Sing For You [Romanzation & Terjemahan]